Selasa, 28 Februari 2012

Australia Tolak Dukung Papua Barat Merdeka

Pemerintah Australia membantah mendukung Anggota Parlemen Internasional untuk Papua Barat (International Parliamentarians for West Papua) yang bertemu Canberra, Selasa 28 Februari 2012. Dalam pernyataan resminya, pemerintah Australia mengatakan bahwa pertemuan tersebut tidak mewakili pandangan mereka terhadap upaya kemerdekaan Papua Barat. Australia menyatakan mendukung penuh keutuhan wilayah Indonesia.




"Australia berkomitmen penuh terhadap keutuhan wilayah dan persatuan nasional Republik Indonesia, termasuk kedaulatannya atas provinsi-provinsi di Papua. Ini merupakan kewajiban dasar Traktat Lombok antara Australia dan Indonesia," demikian pernyataan Kedutaan Besar Australia di Jakarta.




Traktat Lombok adalah perjanjian keamanan kedua negara yang berlaku pada Februari 2008. Perjanjian tersebut melingkupi beberapa aspek, termasuk kerja sama pertahanan, intelijen dan maritim. Dalam pernyataannya dikatakan bahwa kebijakan luar negeri Australia ditentukan oleh pemerintah yang resmi, dan traktat ini mendapatkan dukungan partai-partai besar di parlemen.




"Australia dan Indonesia adalah mitra strategis dan hubungan kita pada saat ini bagus dan erat. Seiring dengan luar biasanya transformasi di Indonesia, Australia berupaya untuk turut berperan serta demi kemajuan bangsa Indonesia," begitu dinyatakan lebih lanjut dalam statemen itu.




Pertemuan Anggota Parlemen Internasional untuk Papua Barat merupakan forum internasional yang beranggotakan anggota parlemen di Australia dan Pasifik. Pertemuan di Canberra hari ini sekaligus meresmikan pembentukan perkumpulan tersebut. Selain dari Australia, anggota parlemen Vanuatu, Selandia Baru dan Papua Nugini diajak bergabung.


Dalam pernyataannya, forum ini mengatakan Anggota Parlemen Internasional untuk Papua Barat didirikan untuk membangun hubungan baik antar anggota parlemen di wilayah Australia-Pasifik untuk menyelesaikan tantangan yang dihadapi Papua Barat dalam memerdekakan diri.